Pada post kali ini, saya akan meresensi tentang film dari tanah air, yang berjudul Alangkah Lucunya Negeri Ini. Film ini dirilis pada bulan April 2010 dan mendapatkan banyak penghargaan.
Film ini menceritakan tentang kehidupan seorang sarjana manajemen, Muluk, yang sedang kesusahan mencari kerja. Di perjalanan untuk mencari kerja, ia bertemu dengan seorang pencopet cilik yang bernama Komet. Ia membuntuti pencopet tersebut sampai akhirnya berhasil menangkapnya dan mengancam akan melaporkannya ke kantor polisi. Namun ia kemudian melepasnya karena alasan dari pencopet tersebut.
Sejak pertemuan itu, Muluk menemukan suatu peluang untuknya bekerja. Ia kemudian diajak Komet tersebut sampai markasnya. Kemudian bernegosiasi dengan seseorang yang merupakan kepala di antara para pencopet tersebut. Sepuluh persen dari hasil pencopetan ia dapatkan, dan sebagai timbal balik ia akan mengajar ke anak-anak pencopet tersebut.
Dengan dibantu oleh dua temannya, yaitu Samsul dan Pipit, mereka mengajarkan pelajaran-pelajaran selayaknya di sekolah. Dengan niat agar para pencopet tersebut berpikir untuk berhenti mencopet dan mulai berjualan.
Ayah Muluk, Makbul, yang senang karena anaknya telah mendapatkan pekerjaan, datang ke tempat tersebut bersama temannya yaitu Haji Sarbini dan Haji Rahmat. Namun setelah mereka melihat kondisi disana, mereka sadar bahwa anak-anaknya bekerja dan digaji dengan uang dari hasil mencopet. Mereka sangat kecewa dan menangis.
Akhirnya Muluk berhenti dari pekerjaan itu dan memulai belajar menyetir karena diperintahkan ayahnya. Komet dan beberapa kawan-kawannya yang galau karena pilihan untuk menjadi penjual asongan atau pencopet, akhirnya memilih untuk menjadi penjual asongan. Sialnya di tengah jalan mereka hampir tertangkap oleh Satpol PP. Dan secara kebetulan ada Muluk disitu. Ia akhirnya memilih agar dirinya yang ditangkap dibandingkan Komet dan kawan-kawannya yang ditangkap.
Sumber foto : http://3.bp.blogspot.com/
Sumber foto : http://3.bp.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar