Minggu, 04 Desember 2011

Ayah

Ayah merupakan salah satu orang yang harus kita hormati. Jasanya sangatlah besar kepada kita. Tapi mengapa banyak yang menganggap bahwa ayah menjadi prioritas kedua dibandingkan ibu?

Jawabannya mudah, karena ibulah yang melahirkan kita. Dialah yang merawat kita sampai kita besar. Tetapi di balik itu semua, ada seseorang yang berjasa juga dengan memberikan dukungan dari belakang, langsung atau tidak langsung. Tanpanya kita juga tidak akan hidup. Siapakah dia?

Benar, jawabannya adalah ayah. Banyak orang yang terkadang menyepelekan kasih sayang seorang ayah, karena memang tidak terlalu menonjol. Ayah memberikan kasih sayangnya secara tidak langsung. Tanpa kita sadari, karena ayah kitalah kita bisa bersekolah saat ini, ia yang membanting tulang demi keluarganya agar keluarganya mencapai kebahagiaan. Dan lagi ia tidak pernah mengeluh, keluhannya disimpan untuk diri sendiri karena dia tahu dialah yang menjadi tulang punggung keluarga, yang seharusnya tidak mengeluh.
sumber foto : google.com
Memang biasanya kita menganggap ayah kita sangatlah keras, suka marah-marah maupun melarang yang kita lakukan. Tetapi suatu hari nanti kita akan mengetahui apa tujuan ayah kita melakukan hal tersebut. Sebetulnya larangan-larangan yang diberikan sewaktu kita kecil, misalkan kita dilarang untuk bermain sampai malam adalah bentuk kekhawatiran kepada kita. Ia hanya tidak tahu cara terbaik untuk menyampaikan kekhawatirannya.
sumber foto : google.com
Selain itu, ayah juga sering melarang kita untuk bergaul dengan orang yang salah, memarahi kita apabila kita pulang larut malam juga salah satu bentuk kasih sayangnya. Ia sangat khawatir dengan kita, dengan kondisi kita di kedepannya. Yang ia harapkan hanyalah satu, anaknya dapat menjadi lebih sukses dari dirinya, dalam hal apapun. Tanpa kita sadari banyak hal yang ia ajarkan untuk kita, secara langsung ataupun tidak langsung. Jadi sudahkah anda memanfaatkan ajarannya untuk berbakti kepadanya? Kalau belum mulailah dari sekarang, karena ayah sangat menantikan saat-saat dimana kita membahagiakannya, cepat ataupun lambat. Ia akan selalu menunggu saat-saat itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar